Padi merupakan salah satu tanaman pangan utama yang memberi makan lebih dari setengah populasi dunia. Untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, bioteknologi telah diterapkan untuk meningkatkan produktivitas padi melalui rekayasa genetik.
Melalui teknik ini, para jameanberry.com ilmuwan telah mengembangkan varietas padi yang memiliki potensi hasil panen lebih tinggi. Misalnya, padi C4 yang sedang dalam tahap penelitian bertujuan untuk mengubah proses fotosintesis dari tipe C3 menjadi tipe C4, yang lebih efisien dalam memanfaatkan karbon dioksida. Dengan cara ini, padi dapat menghasilkan lebih banyak biomassa dan biji, bahkan di lahan dengan kondisi suboptimal.
Selain itu, rekayasa genetika juga memungkinkan pengembangan padi yang lebih tahan terhadap penyakit dan serangan hama. Dengan memperkenalkan gen resisten terhadap bakteri atau jamur tertentu, tanaman padi menjadi lebih tangguh, sehingga mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia.
Di sisi lain, varietas padi yang tahan terhadap cekaman lingkungan seperti kekeringan, salinitas tinggi, atau banjir juga telah dikembangkan. Hal ini memberikan solusi bagi petani di wilayah rentan terhadap perubahan iklim, yang sering kali kehilangan hasil panen akibat kondisi ekstrem.
Namun, pengembangan padi rekayasa genetika ini masih menghadapi tantangan regulasi dan penerimaan masyarakat. Kekhawatiran tentang keamanan pangan dan dampaknya terhadap lingkungan sering menjadi hambatan dalam implementasinya. Untuk itu, diperlukan edukasi publik dan transparansi dalam proses pengembangan teknologi ini agar dapat diterima secara luas.